Minggu, 24 Juni 2007

Memimpikan Rumah Cinere



Awal Agustus nanti, sebenarnya kontrakan rumah petak di Pondok Pinang genap memasuki 1 tahun. Tidak terasa sudah harus bayar kontrakan lagi.
Akhir tahun lalu, rencana perpanjangan rumah Pondok Pinang tidak ada dalam rencana kami. Sebaliknya, kami berkeinginan untuk segera menempati rumah yang kami beli November 2006 lalu. Harga cukup mahal yang harus kami bayar untuk sebuah rumah mungil - apalagi kalau dedek sudah lahir - di kawasan selatan Jakarta.

Segala birokrasi, uang muka, dan uang administrasi sudah kami selesaikan. Saat pembelian rumah, kami dijanjikan akan bisa menempatinya pada bulan Juli 2007. " Cocok lah biar gak nambah uang kontrakan," pikir aku dan ayah.

Rencana tinggal rencana. Sampai akhir Juni 2007, rumah di Blok C6 itu sama sekali belum diapa-apakan. Bahkan semua proses pembangunan dihentikan. Cilaka benerrr ....

Alasan pertama - dari sisi developer - secara mendadak pada 21 Maret lalu ada perubahan jalur rencana jalan tol Cimanggis - Cinere. Perubahan ini membawa dampak luar biasa, setengah dari areal perumahan terkena tol. Banyak rumah baru yang harus diratakan hanya untuk melicinkan proyek Pemkot Depok. Tapi mengapa bisa mendadak sekali ? Belum ada jawaban, belum ada solusi. Semua masih serba menebak.

Kedua, ternyata kami berhadapan dengan developer "nakal". Banyak konsumen yang sudah membeli bahkan melunasi pembelian rumah sejak tahun 2004 tapi rumah belum juga bisa dihuni. Berbagai pertemuan bipartit sudah digelar. Hasil tetap NIHIL ....

Rasa kecewa yang sudah tertimbun lama akhirnya membuahkan perjuangan yang tak kenal menyerah. Rencananya, forum konsumen akan mendatangi YLKI untuk meminta bantuan ligitasi maupun advokasi untuk masalah pelik seputar perumahan. bbrrr .....

Doa dan segala dukungan turut menyemangati perjuangan menuntut hak kami ....

Tidak ada komentar: