Kepastian pembangunan rumah sekitar 400 konsumen Perumahan Wismamas Cinere masih buram. Tidak jelas ada kepastian dari pengembang PT. Wismamas Citra Raya. Pengembang yang berkantor di Terogong, Cilandak ini kian mengambangkan nasib konsumen. Bagaimana tidak ? Sekitar 200 rumah terkena proyek tol Cimanggis - Cinere, sisanya rumah belum siap dihuni bahkan belum dibangun.
Keterlambatan ini sudah berlangsung sekitar 3 tahun. Pembeli pertama melakukan kesepakatan jual beli pada tahun 2004. Namun, rumah impin juga belum belum siap ditinggali.
Sabar, sabar, dan sabar. Mungkin kata klasik ini sudah tidak mempan lagi bagi para konsumen yang merasa sangat dirugikan. Tidak pernah ada kata sepakat dengan pengembang. Hanya sekedar janji palsu yang kembali menjadi bunga mimpi ....
Kesepakatan antara konsumen yang tergabung dalam Forum Konsumen Wismamas Cinere (FKWC) mengambil langkah untuk mengadukan hal ini ke YLKI.
Sekitar 20 orang bisa berkumpul di kantor YLKI Pancoran Barat pada suatu siang di hari kerja. Masing-masing konsumen membawa surat-surat yang menjadi barang bukti atas kenakalan pengembang yang dimiliki oleh Bambang Rahmadi - pemilik McD Indonesia -.
Salah satu pengurus harian YLKI, Tulus Abadi sempat menemui para konsumen. Masalah yang kami alami ternyata hampir sama dengan kasus konsumen Bukit Sentul beberapa waktu lalu. Malah lebih parah katanya. Konsumen perumahan elit berhawa sejuk itu bahkan telah menyetor masing-masing sekitar ratusan juta bahkan sampai bernominal 10 digit.
Memang, konsumen Wismamas Cinere bukan dari golongan elit. Harga rumah untuk tipe 36/90 berkisar antara 150an juta. Ada pula tipe yang lebih kecil 27 / 72 yang berdindingkan batako.
Harapan untuk menempati rumah sendiri dan pindah dari kontrakan rumah petak seakan menjadi kabur. Semakin hari masing-masing konsumen saling meneguhkan untuk tetap berjuang mempertahankan hak dari para pencuri.
Keterlambatan ini sudah berlangsung sekitar 3 tahun. Pembeli pertama melakukan kesepakatan jual beli pada tahun 2004. Namun, rumah impin juga belum belum siap ditinggali.
Sabar, sabar, dan sabar. Mungkin kata klasik ini sudah tidak mempan lagi bagi para konsumen yang merasa sangat dirugikan. Tidak pernah ada kata sepakat dengan pengembang. Hanya sekedar janji palsu yang kembali menjadi bunga mimpi ....
Kesepakatan antara konsumen yang tergabung dalam Forum Konsumen Wismamas Cinere (FKWC) mengambil langkah untuk mengadukan hal ini ke YLKI.
Sekitar 20 orang bisa berkumpul di kantor YLKI Pancoran Barat pada suatu siang di hari kerja. Masing-masing konsumen membawa surat-surat yang menjadi barang bukti atas kenakalan pengembang yang dimiliki oleh Bambang Rahmadi - pemilik McD Indonesia -.
Salah satu pengurus harian YLKI, Tulus Abadi sempat menemui para konsumen. Masalah yang kami alami ternyata hampir sama dengan kasus konsumen Bukit Sentul beberapa waktu lalu. Malah lebih parah katanya. Konsumen perumahan elit berhawa sejuk itu bahkan telah menyetor masing-masing sekitar ratusan juta bahkan sampai bernominal 10 digit.
Memang, konsumen Wismamas Cinere bukan dari golongan elit. Harga rumah untuk tipe 36/90 berkisar antara 150an juta. Ada pula tipe yang lebih kecil 27 / 72 yang berdindingkan batako.
Harapan untuk menempati rumah sendiri dan pindah dari kontrakan rumah petak seakan menjadi kabur. Semakin hari masing-masing konsumen saling meneguhkan untuk tetap berjuang mempertahankan hak dari para pencuri.